(Business Lounge Journal – Human Resources) Jika membahas Sumber Daya Manusia, maka masalah komitmen adalah salah satu yang tidak dapat diabaikan. Sebab untuk dapat menghasilkan kinerja yang baik maka sudah tentu dibutuhkan komitmen. Pada artikel sebelumnya sudah kita bahas bagaimana dapat mendeteksi komitmen yang dimiliki anggota tim Anda. (Baca: Jangan Abaikan Sebuah Komitmen, Periksa, dan Berikan Penghargaan). Bilamana Anda menemui kadar komitmen yang masih rendah, Anda pun dapat menumbuhkannya. (Baca: Menumbuhkan Komitmen dengan 3 Komponen Ini).
Ada 2 hal yang menurut Mowday, Porter, dan Steers merupakan komponen dari komitmen yaitu sikap dan kehendak untuk bertingkah laku.
Sikap
Seperti telah dibahas sebelumnya bahwa salah satu yang menandai komitmen adalah penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi. Secara nyata maka dapat diaplikasikan pada bagaimana para anggota organisasi menyetujui setiap kebijakan organisasi dan melaksanakannya. Misalnya saja, kebijakan perusahaan yang mengatur bagaimana karyawan tidak diperkenankan untuk menginformasikan password komputer pada siapa pun juga, bahkan untuk menjamin hal ini semua karyawan diminta untuk membuat pernyataan bermeterai untuk menjaga kerahasiaan password-nya. Jika karyawan setuju dengan bagaimana perusahaan berupaya menghindari segala tindakan fraud, maka karyawan akan mematuhinya. Tetapi jika karyawan tidak mengerti esensinya, maka dengan mudah karyawan akan melanggarnya, walaupun ia telah membuat surat pernyataan.
Untuk hal ini maka komitmen akan mengambil bagian dengan sangat jelas untuk menentukan sikap yang diambil oleh karyawan. Saat ia menyetujui apa yang menjadi tujuan organisasi, maka ia akan bersetuju dan menganut nilai-nilai yang sama, serta memiliki kebanggaan karena menjadi bagian dari organisasi tersebut.
Contoh sederhana lainnya, coba saja Anda mengamati sikap para pegawai BUMN dan para pegawai perusahaan multinational, jelas akan terlihat perbedaannya. Atau para pegawai perusahaan media dengan konsultan keuangan, jelas akan sangat berbeda, sebab nilai-nilai yang dianut pun sangat berbeda, yang satu mengutamakan kecepatan sedangkan yang lain mengutamakan ketepatan. Tim yang satu akan sangat ramah dan yang lain terlihat lebih “kaku”.
Selain itu akan terdapat hubungan sebab akibat sehubungan dengan komitmen yang dimiliki. Mereka yang memiliki komitmen yang tinggi akan mendapatkan kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih banyak yang juga akan berdampak kepada sikap yang diperbuatnya serta berakibat juga pada kadar loyalitas yang dimilikinya. Itulah sebabnya Anda akan melihat perbedaan sikap mereka yang ada pada level managerial dengan mereka yang masih ada pada level clerical.
Kehendak untuk bertingkah laku
Hal ini terefleksi pada adanya kemauan untuk berupaya atau bekerja keras. Bagaimana caranya organisasi dapat mencapai tujuan yang sudah dicanangkan. Bahkan untuk mendukung hal tersebut maka para anggota tidak ragu-ragu untuk melakukan hal-hal yang melebihi apa yang diharapkan darinya, yang penting tujuan organisasi dapat tercapai.
Itulah sebabnya juga mereka yang berada pada posisi yang tinggi akan rela hati untuk mengorbankan kehidupan pribadinya pada suatu waktu demi kepentingan organisasi. Sehingga kadar komitmen memang akan sangat mempengaruhi kehendak untuk bertingkah laku.
Bahkan mereka yang telah lama bergabung dengan organisasi akan memiliki tingkah laku yang demikian dipengaruhi oleh komitmennya terhadap organsisasi tersebut. Hal ini dilakukannya mulai dari keinginannya untuk memajukan organisasi, keinginannya untuk memiliki eksistensi pada organisasi tersebut, hingga loyalitas yang membuat ia tidak ingin keluar atau dikeluarkan oleh organisasi tersebut. Hal ini tentu saja berkaitan erat dengan persaingan yang sering kali terjadi, bilamana pendatang baru dapat menunjukkan komitmen yang lebih dalam bentuk performa yang lebih, maka mereka yang sudah lebih awal bergabung demi untuk mengamankan kedudukannya maka harus melakukan yang lebih lagi, maka tingkah lakunya pun akan semakin terpengaruh. Itulah juga sebabnya terdapat mereka yang sangat workaholic di dalam kesehariannya atau mereka yang sangat terlihat ambisius di dalam pekerjaannya.
Ruth Berliana/VMN/BL/MP Human Capital Development Division, Vibiz Consulting, Vibiz Consulting Group