(Businesslounge Journal-Finance & Tax)
Argumen menentang EBITDA
Banyak perusahaan tidak menggunakan EBITDA sebagai pengukuran, karena ini bukan salah satu prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Aturan GAAP berlaku ketika perusahaan merilis laporan keuangan kepada pemegang saham atau sumber eksternal lainnya.
Kritikus menyebutkan beberapa alasan lain mengapa EBITDA bukan alat terbaik untuk mengukur kesehatan keuangan perusahaan:
-Perhitungan EBITDA bisa saja menipu. Meskipun sebagian pihak menganggap EBITDA merupakan pengukuran kinerja yang realistis, sebagian pihak lainnya berpendapat bahwa penghitungan tersebut dapat menipu dan tidak benar-benar mewakili profitabilitas perusahaan. Kritikus mengatakan perusahaan dapat menggunakan EBITDA untuk mengaburkan tanda-tanda peringatan, seperti tingginya tingkat utang, meningkatnya biaya, dan kurangnya profitabilitas. Namun, EBITDA pada hakikatnya tidak menipu, dan juga bukan merupakan penentu kesejahteraan finansial suatu perusahaan.
-EBITDA tidak memperhitungkan perubahan modal kerja. Argumen utama yang menentang EBITDA adalah bahwa EBITDA tidak memperhitungkan perubahan modal kerja. Indikasi likuiditas perusahaan berfluktuasi seiring dengan bunga, pajak, dan belanja modal. Meskipun nilai EBITDA negatif cenderung menandakan bahwa bisnis mempunyai masalah dengan profitabilitas, nilai positif belum tentu identik dengan perusahaan yang sehat karena pajak dan bunga merupakan pengeluaran aktual yang harus diperhitungkan oleh bisnis tersebut. Sebaliknya, suatu perusahaan mungkin memiliki likuiditas yang rendah jika asetnya sulit diubah menjadi uang tunai namun tetap mempertahankan ting kat profitabilitas yang tinggi.
-EBITDA dapat dimanipulasi. EBITDA juga dapat memberikan pi yang terdistorsi gambaran berapa banyak uang yang dimiliki perusahaan untuk membayar bunga. Jika Anda menambahkan kembali depresiasi dan amortisasi, pendapatan perusahaan bisa tampak lebih besar dari yang sebenarnya. EBITDA juga dapat dimanipulasi dengan mengubah jadwal penyusutan untuk meningkatkan proyeksi laba perusahaan.
Alasan mengapa perusahaan menggunakan EBITDA merupakan indikator penting apakah perusahaan menggunakan formula tersebut dengan itikad baik. Startup, terutama yang memerlukan investasi awal yang besar untuk mewujudkan pertumbuhan di masa depan, kemungkinan besar akan menggunakan EBITDA untuk alasan yang baik. EBITDA juga efektif untuk membandingkan bisnis dengan pesaing, tren industri, dan tren makroekonomi. Namun jika sebuah bisnis yang sedang kesulitan tiba-tiba mulai mengandalkan EBITDA padahal belum pernah terjadi sebelumnya, rumus tersebut kemungkinan besar tidak digunakan dengan tepat.
Tidak peduli bagaimana Anda memilah-milah keuangan perusahaan Anda, kejujuran dalam berurusan dengan investor dan pembeli potensial sangat penting untuk menjaga reputasi profesional Anda. “Pertanyaan paling penting bagi investor dan analis adalah memastikan bahwa keuangan perusahaan telah diaudit secara menyeluruh dan terkini oleh CPA,” kata Ferriolo.
Penyalahgunaan formula seperti EBITDA untuk mengaburkan kekurangan dalam bisnis Anda pasti akan merusak hubungan dan merusak merek Anda. Selalu bertransaksi dengan itikad baik dan gunakan EBITDA dan metrik keuangan lainnya sebagaimana dimaksud, bukan sebagai alat untuk membuat bisnis Anda tampak lebih sehat dari yang sebenarnya.
Berapa margin EBITDA?
Metode akuntansi untuk menghitung gambaran keuntungan yang lebih realistis bagi suatu perusahaan adalah margin EBITDA. Untuk menentukan margin EBITDA bisnis Anda, Anda harus menghitung EBITDA-nya terlebih dahulu, lalu membagi angka tersebut dengan total pendapatan.
EBITDA /total pendapatan = margin EBITDA
Misalnya, Perusahaan A memiliki EBITDA sebesar $500.000 dan total pendapatan sebesar $5 juta.
$500.000/ $5.000.000 = 10%
Total margin EBITDA akan menjadi sekitar 10%.
Margin EBITDA menunjukkan seberapa besar biaya operasional yang menggerogoti laba kotor perusahaan. Pada akhirnya, semakin tinggi margin EBITDA, semakin kecil risiko suatu perusahaan secara finansial.
Berapa EBITDA yang bagus?
EBITDA di atas 10 dianggap baik. Selama beberapa tahun terakhir, EBITDA berkisar antara 11 dan 14 untuk S&P 500. Anda juga dapat melihat bisnis lain di industri Anda dan EBITDA yang dilaporkan mereka sebagai cara untuk melihat kinerja perusahaan Anda.
Untuk meningkatkan analisis EBITDA Anda, cari cara untuk menstabilkan harga, memangkas pengeluaran bisnis, meningkatkan pendapatan, dan menyederhanakan manajemen inventaris Anda.
Mengapa EBITDA penting?
EBITDA adalah alat yang efektif bila digunakan dengan benar dan dikombinasikan dengan metrik akuntansi lainnya. Hal ini dapat membantu pemilik bisnis dan rekanan membuat keputusan yang bijaksana mengenai arah perusahaan mereka. Calon investor dan pembeli yang ingin mengetahui lebih banyak tentang profitabilitas masa depan perusahaan akan merasakan manfaatnya; metrik ini memudahkan untuk membandingkan dua atau lebih perusahaan di industri yang sama.
Dengan EBITDA, semua pihak dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai bagaimana diharapkan kinerja perusahaan dalam jangka pendek dan jangka panjang.