Strategi Siemens untuk Tetap Unggul di Bidangnya

(Business Lounge Journal – Global News) Siemens AG sedang menata ulang perusahaannya untuk dapat tetap unggul di bidangnya. Itulah sebabnya kelompok industri terbesar di Eropa ini, telah sepakat untuk membeli CD-adapco, sebuah perusahaan rekayasa perangkat lunak AS swasta, untuk nilai hampir mencapai USD 1 miliar dalam bentuk tunai, demikian seperti dilansir oleh Reuters.

Kesepakatan Siemens dengan CD-adapco sebenarnya ditargetkan akan diumumkan pada awal minggu ini, namun hal ini belum dipublikasikan.

Melville, CD-adapco yang berbasis di New York membuat program komputer yang digunakan oleh para insinyur untuk mensimulasikan cara kerja mesin. Produk-produk tersebut akan melengkapi unit usaha Siemens berfokus pada software manajemen lifecycle produk, demikian seperti dilansir oleh Reuters.

Sejak mengambil alih Siemens sebagai chief executive dua tahun lalu, mantan kepala keuangan Joe Kaeser telah menetapkan untuk menata ulang perusahaan Jerman tersebut dan membuatnya untuk dapat lebih menguntungkan dan menjadi lebih praktis dengan sedikit menjual unit yang bukan unit inti.

Tapi Siemens telah semakin harus bersaing dengan perusahaan perangkat lunak yang dapat mengembangkan teknologi lebih cepat karena mereka memiliki fokus tunggal. Hanya 5 persen dari karyawan Siemens yang berjumlah 350.000 karyawan adalah insinyur perangkat lunak.

Siemens mengatakan pada Desember akan menaikkan anggaran penelitian dan pengembangan karena berusaha untuk mempertahankan keunggulan dalam inovasi teknologi guna mengungguli rivalnya General Electric Co. Penjualan dilakukan setelah co-founder CD-adapco dan CEO Steve MacDonald meninggal dunia pada September lalu. Steve MacDonald pun digantikan oleh isterinya, Sharron MacDonald, yang menjadi CEO interim dan presiden.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1980 dan masih dikendalikan oleh pendirinya, perusahaan memiliki 900 karyawan pada 50 kantor dan telah mencapai pendapatan tahunan sebesar USD 200 juta dan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 15 persen selama lima tahun terakhir, demikian seperti dicantumkan pada website-nya. Pesaing utamanya dalam perangkat lunak simulasi mesin adalah ANSYS Inc.

NASA menyewa CD-adapco untuk membantu dengan simulasi masalah teknik struktural menyusul bencana pesawat ruang angkasa Challenger pada tahun 1986. Produsen mobil Renault juga telah menggunakan software CD-adapco untuk mensimulasikan mesin pembakaran, pendinginan, dan knalpot untuk mobil balap Formula One.

nancy/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : flickr – ivan

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x