(Business Lounge – Global News) United Continental Holdings Inc, perusahaan masakapai penerbangan gabungan dari United Airlines dan Continental Airlines yang lebih dikenal dengan nama United Airlines, menetapkan Chief Executive Officer yang baru, Brett Hart.
Brett Hart menggantikan Oscar Munoz, CEO sebelumnya yang hanya menjabat selama sebulan, karena Munoz harus menjalani cuti sakit setelah terkena serangan jantung pekan lalu.
Latar belakang Hart adalah seorang pengacara yang berprestasi. Beberapa pihak sepertinya meragukannya, karena Hart tidak memiliki pengalaman operasional yang baik sehingga dipertanyakan apakah dapat membawa perusahaan kepada kinerja yang lebih baik?
Hart sebenarnya tidak asing lagi di United Airlines. Bergabung dengan United sebagai penasihat umum pada tahun 2010. Perannya diperluas pada bulan Januari untuk melakukan penyegaran layanan pelanggan United. Sampai akhirnya, perusahaan maskapai penerbangan ini pada Senin (19/10) mengumumkan promosi Brett Hart sebagai CEO.
Kenaikan jabatan Hart, dari penasihat umum yang bertugas sebagai pengacara top eksekutif, kemudian menjadi CEO bukanlah hal yang unik dalam industri penerbangan. Jeff Smisek, mantan CEO United Airlines, yang mengundurkan diri bulan lalu terkait pemeriksaan pejabat hukum karena dugaan kasus korupsi federal, dan juga CEO Delta Air Lines Inc, Richard Anderson, merupakan contoh yang naik ke jabatan tertinggi setelah menjalankan tugas di kantor penasihat umum.
Apa yang sebenarnya menjadi poin positif bagi Brett Hart sehingga memperoleh dukungan menjadi CEO sekalipun masih adanya keraguan karena kurang pengalamannya dalam hal operasional penerbangan?
Mantan CEO Sara Lee Corp, Brenda Barnes yang pernah bekerja sama dengan Hart, menyatakan Hart seorang yang berkepala dingin. “Tidak ada orang yang lebih berkepala dingin daripada dia,” kata Barnes Barnes juga mengatakan Hart memiliki kemampuan intelektual untuk bisa menjalankan perusahaan baik untuk jangka sementara atau seterusnya.
Christopher John “CJ” Fraleigh, mantan kepala bisnis Sara Lee Amerika Utara, menyatakan Hart seorang yang memiliki ketenangan dalam masa krisis. “Dia tidak takut untuk bertindak,” demikian pernyataan Fraleigh.
Beberapa rekan Hart juga mengatakan bahwa Hart telah menunjukkan kemampuan untuk berhubungan baik dengan para pemangku kepentingan dan dapat membuat keputusan dalam saat sulit.
Namun ada juga pihak yang meragukan kemampuannya. Hal-hal yang diragukan seperti pengalaman terbatas di bidang keuangan, operasi atau layanan pelanggan, sehingga sulit untuk mengembangkan wilayah United Airlines yang paling membutuhkan perbaikan.
Tantangan sudah menanti Hart di depan dalam memimpin perusahaan United Airlines ini. Seperti juga tantangan pendahulu sebelumnya, Munoz, adalah bagaimana mengakhiri ketegangan dengan karyawannya akhir tahun ini. Lima tahun setelah merger, United Airlines masih perlu untuk menyelesaikan kesepakatan penawaran tenaga kerja, seperti untuk petugas penerbangan dan mekanik, kontrak ini yang digambarkan oleh manajemen dan tenaga kerja sebagai hal penting untuk mendorong maskapai dapat meningkatkan kinerja operasional yang telah tertinggal. Hart dapat meneruskan apa yang Munoz lakukan yaitu memperbaiki hubungan kerja sebagai prioritas pertama, yaitu melalui melakukan perjalanan di seluruh jaringan Serikat untuk bertemu karyawan dan membicarakan ide-ide untuk pengembangan perusahaan.
Kinerja yang harus ditingkatkan, ini menjadi bagian yang sangat penting bagi United Airlines. Saham United Airlines memiliki penurunan terbesar di antara saham maskapai penerbangan AS pada Selasa (20/10), turun 1,8% pada $ 55,75.
Jajaran pemimpin United Airlines berjanji untuk bekerja sama dengan Hart, meskipun pernyataan mereka tampaknya tidak seperti tingkat antusiasme yang diberikan kepada Munoz. Tapi bagaimanapun bisnis harus tetap jalan dan diperlukan pemimpin yang dapat membawa perusahaan kepada tujuan yang lebih baik lagi.
Dodo/BLJ/Journalist
Editor : Ruth Berliana
image : skift