POST - Business Lounge

POST

Santa-POST

Disebut-sebut sabagai “otak”dari segala kegiatan kreatif di Pasar Santa, POST dibentuk oleh tiga sahabat, Maesy Angelina, Teddy Kusuma dan Steven Alles. POST berdiri sebagai ajang motor penggerak kegiatan-kegiatan unik di Pasar Santa lantai 3. Sebut saja kegiatan seperti pameran lukisan orang Jakarta, Hari bebas menggambar, pameran buku unik, sampai pesta kostum.

Apa ide dibalik bisnis ini?

Maesy : Post adalah space untuk “book gathering and all things creative”. Awalnya kami mendapatkan ide ini because we’re sick of malls. Awalnya memang kami membuat tempat ini untuk menaungi para penerbit-penerbit independen, seniman-seniman, dan sebagai sarana untuk para enthusiast untuk berkumpul dan berdiskusi.

Teddy : Kami sudah melakukan beberapa event, seperti art gathering dimana kami menampilkan karya-karya seniman yang belum terkenal dan book exhibition. Di event-event ini, banyak hasil karya seniman dan penulis yang sebelumnya belum dikenal jadi malah laris dan bahkan ada yang sampai akhirnya masuk TV.

Steven : Banyak juga beberapa orang yang sudah cukup established yang ingin memakai Post sebagai sarana promosi, tapi kami tolak, karena memang tujuan kami disini untuk mempromosikan para pelaku seni dan industry kreatif yang belum terkenal. Kami bahkan juga menymbangkan pendapatan disini untuk amal.

Kenapa memilih Pasar Santa ?

Maesy : Pertama kali waktu kita ke abcd itu ya, kita lihat tempat ini, terus dari situ timbul ide untuk membuka creative space disini.

Bagaimana anda mendeskripsikan Business Model anda?

POST ini lebih ke arah non-profit. Untuk sekarang kami enggak mengejar keuntungan finansial dari sini. Sejak 2014 kami mengadakan sejenis social experiment di sini, jadi mungkin istilah yang tepat, kami menerima “kompensasi” di sini dari para tenant yang menyewa POST. Tergantung daripada kesanggupan mereka. Jadi kami hanya menerima untuk membayar kebutuhan di sini.

Apa harapan anda untuk pasar ini di masa mendatang?

Steven : Kami berharap bahwa Pasar Santa ini akan mengubah persepsi masyarakat tentang pasar.  Bahwa pasar juga bisa menjadi tempat yang kreatif. Kami berharap pasar ini bisa menjadi inspirasi bagi para creative space lain.

Teddy : “Pasar” itu kan sebenernya bukan hanya tempat untuk bertransaksi, tapi juga untuk bertemu dengan orang lain dan explore new things. Kita berharap esensi ini akan tetap dipertahankan oleh Pasar Santa.

Michael Judah /VMN/BL
Editor: Ruth Berliana