Penurunan Penjualan McDonald Akibat Skandal Daging di Tiongkok

(Business Lounge – Business Today)  Berita mengenai penggunaan daging kadaluarsa serta pemalsuan tanggal produksi makanan oleh Shanghai Husi Food di Tiongkok telah membuat McDonald’s merugi di Tiongkok. Shanghai Husi Food adalah perusahaan  supplier dan partner penting dari McDonald’s.

McDonald’s Corp telah menyebutkan bahwa bisnis mereka telah terkena dampak dari rasa takut yang ditimbulkan oleh berita tersebut. Restauran-restauran di wilayah sekitar telah menarik makanan yang terbuat dari daging dari daftar menu makanan mereka.

Yum Brands Inc, pesaing McDonald’s, yang memiliki 6.400 restauran di wilayah Tiongkok mengatakan jika mereka juga terkena dampak negatif dari skandal daging tersebut. Skandal tersebut membuat konsumen mereka banyak yang beralih dari restauran mereka.

Dampak dari berita negatif tersebut akan mempengaruhi penerimaan McDonald’s dalam jangka waktu dekat ini. Seberapa besar dampak tersebut masih sulit untuk diprediksi terutama terhadap penerimaan  di tahun 2014 ini. Saham McDonald’s mengalami penurunan sebesar 0,5 persen di bursa saham New York.

Tidak hanya saham McDonald yang mengalami penurunan,  saham Yum Brands juga mengalami penurunan sebesar 8,6 persen semenjak skandal tersebut terungkap pada 20 Juli lalu. Penurunan penerimaan dari McDonald menjadi perhatian dari berbagai analis sebab  15 persen dari profit operating McDonald’s berasal dari unit  Asia/Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika  termasuk didalamnya adalah Tiongkok dan Jepang.

McDonal’s  beserta restauran waralaba lainnya yang berada di Tiongkok  harus meyakinkan publik di Tiongkok bahwa produk mereka kedepannya akan bersih dari komponen daging mentah kadaluarsa dan pemalsuan tanggal produksi. Dengan begitu McDonald’s  akan mendapatkan kembali kepercayaan dari konsumen-konsumen mereka dan membuat peningkatan profit dari restaurant waralaba tersebut.

Afif Bahar/Journalist/VM/BL
Editor: Iin Caratri

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x