(Business Lounge – News) Theodore Van Kirk (93 tahun), anggota terakhir yang masih hidup dari kru udara AS yang menjatuhkan bom atom di Hiroshima tutup usia di Georgia pada Senin (28/7). Pemakamannya diperkirakan akan berlangsung pekan depan di tempat kelahirannya, Pennsylvania.
Semasa hidupnya Van Kirk mengatakan bahwa ia tidak pernah menyesal telah menjatuhkan bom di Hiroshima sebab dengan demikian ia telah membantu mengakhiri Perang Dunia Kedua.
Mengenang Theodore Van Kirk
Theodore Van Kirk memulai karir militernya setelah bergabung dengan Army Air Force Aviation Cadet Program. Kemudian ia dipindahkan ke Grup Bom-97 dan mendapatkan misi pengeboman Hiroshima pada tahun 1945. Kala itu Van Kirk adalah seorang navigator dari Angkatan Udara Amerika Serikat yang bertindak sebagai awak pesawat Enola Gay, sebuah pesawat Boeing B-29 Superfortress yang digunakan saat menjatuhkan bom atom pertama di Hiroshima.
Pada waktu itu usia Van Kirk masih 24 tahun. Ia bersama dengan kedua rekannya dilatih berulang kali selama 8 bulan untuk menjatuhkan bom atom di Hiroshima.
Pada Agustus 1946 Van Kirk menyelesaikan pengabdiannya di Angkatan Udara AS sebagai Mayor. Kemudian ia menerima gelar Bachelor dan Master dalam bidang Teknik Kimia dari Bucknell University pada tahun 1949 dan 1950. Selama 35 tahun berikutnya, ia menjabat berbagai posisi teknis dan manajerial dalam penelitian dan pemasaran dengan DuPont.
Semasa hidupnya Van Kirk dalam wawancaranya dengan New York Times, pernah mengatakan bahwa sering kali ia mendapatkan pertanyaan apakah jika ada pilihan berkaitan dengan perannya pada pemboman Hiroshima, apakah ia mau melakukannya lagi?
Van Kirk tahu bahwa situasi saat itu bukanlah hal yang mudah. Peperangan telah berlangsung selama 5 tahun dan mereka diperhadapkan kepada keputusan untuk tidak akan menyerah. Bagi Van kirk sangtlah sulit untuk berkata tentang moral dan perang dalam konteks yang sama. Dalam perang, setiap bangsa akan berusaha menang.
Pada tahun 2007, Van Kirk melelang sebuah papan Enola Gay yang terdapat pada pesawat seharga $ 358,500 sebab ia berharap benda itu dapat disimpan di museum.
Peristiwa Bom Hiroshima
AS menyerang Jepang dengan menjatuhkan bom di Hiroshima 6 Agustus 1945 dan menewaskan kira-kira 140.000 orang. Bom untuk Hiroshima yang dijuluki “Little Boy” ini merupakan senjata nuklir pertama yang digunakan dalam peperangan. Tiga hari setelah menjatuhkan “Little Boy”, AS pun kembali beraksi dengan menjatuhkan “Fat Man” di Nagasaki yang menewaskan sekitar 80.000 orang.
Bom di Hiroshima memberikan dampak radiasi yang sangat parah sehingga korban jiwa pun semakin banyak yang berjatuhan. Sekitar 69% dari bangunan di kota ini hancur. Setelah perang Hiroshima kemudian dibangun kembali dengan bantuan dari pemerintah pusat melalui Hiroshima Peace Memorial City Construction Law yang disahkan pada tahun 1949.
uthe/Journalist/VMN/BL
Image: Wikipedia