(Business Lounge – HR), “Ijin karena sakit – 1 (satu) hari” menjadi suatu kondisi yang semakin marak dan menular di perusahaan saya yang lama. Ini menjadi trend negatif yang menjangkiti banyak orang. Semakin lama semakin bertambah korbannya.
Dimulai dari seorang karyawan yang hampir setiap bulan ada 2 kali ijin 1 hari tidak masuk dengan alasan sakit. Sakitnya macam-macam dan jika ia minta ijin selalu jatuh di hari yang sama yaitu hari Senin. Anehnya hanya dalam beberapa bulan, jumlah karyawan yang ijin “satu hari” bertambah juga, dengan alasan sakit ….batuk….demam….diare….pusing…..dan sakit ringan lainnya. Sampai hal ini menjadi keluhan atasan dan rekan kerja yang rajin dan ini akan sangat berbahaya dampaknya. Jika dibiarkan pengaruhnya sampai kepada banyak karyawan dan pada performance perusahaan. Pencapaian target menurun, banyak kehilangan proyek baru karena tidak ada yang menangani, keluhan konsumen yang tidak ditangani dengan baik dan masih banyak masalah lainnya yang timbul.
Jika kondisi ini terjadi, kita harus mengetahui apa penyebab karyawan melakukannya dan jika sudah dipastikan bahwa bukan gaji, tunjangan dan fasilitas lainnya yang menjadi penyebabnya, juga bukan karena sikap atasan atau hal-hal lainnya, SEMATA-MATA hanya karena kemalasan karyawan saja dan dari pihak atasan/manajemen sudah melakukan bimbingan bahkan sudah seringkali dilakukan maka ada langkah lainnya yang dilakukan adalah: BERLAKUKAN SELF ASSESSMENT!.
Apakah penilaian yang dimaksud dan bagaimana menilainya? Khusus untuk menangani karyawan yang malas seperti contoh diatas, berikut caranya:
1.Berlakukan kepada setiap karyawan yang ada atau setidak-tidaknya didalam satu divisi tersebut.
2.Buatlah setiap orang menghitung dalam satu bulan tersebut berapa kali ia ijin 1 hari tidak masuk dengan alasan sakit atau alasan lainnya yang sebenarnya bisa dihindarkan.
3.Daftarkan pula hasil yang dicapai pada bulan yang sama dan buatlah perbandinganya dengan karyawan lainnya
4.Tetapkan “Reward dan Punishment” yang diketahui oleh seluruh karyawan dan laksanakan sesuai hasil akhir jangan pernah tidak tegas atau membatalkannya di tengah jalan.
Dengan mereka menilai diri mereka sendiri, setidaknya mereka mulai menyadari betapa seringnya mereka tidak bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dengan bersembunyi di balik alasan sakit padahal hanya ingin menambah 1 hari libur lagi dari hari libur mingguan yang ada (Sabtu & Minggu). Kontribusi kerja yang seharusnya karyawan berikan 5 hari/minggu atau 22 hari/bulan atau 40 jam/minggu bahkan wajar saja jika jam kerja kita lebih ketika ada proyek tertentu dan ini kesempatan untuk berkarya dan menunjukkan loyalitas, malah dikurangi menjadi 19-20/bulan atau hanya 30 jam/minggu karena alasan ijin 1 hari sudah menjadi “JATAH” tambahan libur.
Manajemen harus dengan tegas menyelesaikan bibit buruk dari budaya kerja seperti ini. Lakukan Self Asssessment dan berikan sanksi yang disepakati dari awal dengan karyawan dan tuntaskan dengan benar-benar melaksanakan hasil akhirnya; REWARD atau PUNISHMENT.
Salam sukses!
(ms/ic/bl)
Foto : qhsefocus.com