(The Manager’s Lounge, Risk Management) – Kisah fraud Joseph Jett dan Toshihide Higuchi sebelumnya sudah kami suguhkan pada artikel sebelumnya. Selanjutnya, kami akan memperkenalkan pada Anda kisah fraud lainnya yang dilakukan Young dan Hamanaka
Peter Young
Kerugian: £220 juta
Selama bekerja pada Morgan Grenfell, Peter Young memanfaatkan uang dari investor kecil untuk beberapa investasi yang berisiko tinggi. Skandal ini sampai ke pengadilan hingga terungkap bahwa Young sebenarnya adalah seorang schizophrenia.
Yasuo Hamanaka
Kerugian: $2.6 miliar
Yasuo Hamanaka, pada pertengahan 90-an memperoleh julukan “Mr. Copper,” atau “Mr. Five Percent” karena ia sempat menguasai 5% pasar tembaga di dunia.
Selama bekerja di Sumitomo Corporation, selama lebih dari 10 tahun, Hamanaka mengalami kerugian sekitar $2.6 miliar dengan cara memalsukan tanda tangan atasannya untuk memperoleh kesepakatan dengan dealer. Hamanaka kemudian dihukum delapan tahun di penjara dan keluar pada 2005. Perusahaannya juga diwajibkan untuk membayar sejumlah $150 juta pada regulator di Inggris dan AS.
Kisah-kisah fraud kian hari semakin berulang. Kini dengan kasus yang menimpa Societe Generale bahkan kerugian yang ditimbulkan menjadi semakin buruk. Oleh karena itu, tiap pihak di seluruh dunia, terutama perbankan dan sektor keuangan yang jumlah transaksinya tinggi, harus aware terhadap masalah ini.
Masalah ini bukan hanya masalah milik satu institusi keuangan semata. Masalah ini mengancam dunia. Rupanya skema fraud kini sudah lebih canggih daripada manajemen risiko. Maka bagaimana solusinya?
Solusinya, secara global, perbankan dan institusi keuangan harus bahu membahu dalam mengembangkan skema manajemen risiko yang tangguh dalam mendeteksi fraud sejak awal. Sehingga kejadian seperti ini tidak akan berulang lagi.
pic.:investopedia.com
(Rinella Putri/TA/TML)