Tiga Alasan Utama Mereka yang Memutuskan Resign

 

(Business Lounge Journal Human Resources)

Sebuah survei yang dilakukan oleh PayScale mengenai alasan para karyawan berhenti dari pekerjaannya membuktikan bahwa kompensasi (25%) tetap menjadi alasan utama kebanyakan karyawan mencari pekerjaan yang baru. Survei ini diadakan pada sejumlah orang dengan rata-rata masa kerja 13 tahun. Sedangkan beberapa alasan lainnya adalah rasa tidak nyaman pada perusahaan yang sekarang (16%), keinginan untuk bekerja pada perusahaan baru yang sejalan dengan nilai-nilai yang dimiliki (14%), perpindahan lokasi (11%), mencari pekerjaan yang full time (10%), serta beberapa alasan lainnya.

Sedangkan alasan terkuat dalam memilih perusahaan yang baru adalah kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang lebih berarti (27%), mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar (17%). Mengenai kenaikan gaji, malah memiliki persentase yang lebih rendah (16%).

Secara keseluruhan terjadi persamaan alasan mengapa seseorang mengundurkan diri dengan alasan dalam memilih pekerjaan yang baru. Mereka yang mengundurkan diri oleh karena menginginkan gaji yang lebih tinggi akan memilih pekerjaan baru juga berdasarkan gaji yang lebih tinggi. Sebanyak 46% responden mengundurkan diri karena tidak memiliki kesesuaian nilai-nilai dengan pekerjaannya, akan mencari perusahaan baru oleh karena mereka ingin melakukan hal-hal yang lebih berarti dalam pekerjaannya. Mereka yang menginginkan promosi juga akan mencari pekerjaan yang baru berdasarkan tanggung jawab yang lebih besar yang mereka peroleh.

Semakin Tinggi Semakin Menginginkan Promosi

Sebuah pola yang juga tampak adalah bagaimana mereka yang sudah berada pada kedudukan managerial tetap menginginkan promosi dan tanggung jawab yang lebih lagi. Oleh karena itu mereka memutuskan untuk mengundurkan diri dan mencari perusahaan baru yang menawarkan jabatan dan tanggung jawab yang lebih. Sejumlah 10% manager dan supervisor mengundurkan diri untuk memperoleh jabatan yang lebih tinggi, juga direktur (16%) dan executive (15%).

Millennials dan Baby Boomers

Salah satu yang juga menjadi sorotan adalah bagaimana terdapat perbedaan yang nyata dari millennial dan baby boomer. Beberapa alasan para millennial mengajukan pengunduran diri adalah oleh karena tidak bahagia, alasan penggajian, juga alasan mencari promosi. Sedangkan boomers memiliki alasan pengunduran diri oleh karena mereka mencari perusahaan yang memberlakuan nilai-nilai yang sama dalam dunia kerja. Lalu bagaimana dengan generasi X? Berdasarkan survei ini juga didapatkan bahwa para gen-X banyak mengundurkan diri oleh karena mencari promosi.

Dalam menjatuhkan pilihan pekerjaan yang baru, berdasarkan survei, para millennial membuat keputusan untuk memilih pekerjaan yang baru berdasarkan apakah mereka dapat melakukan pekerjaan yang lebih berarti. Sedangkan para boomers memilih pekerjaan yang baru berdasarkan pendapatan yang lebih besar.

Apa yang Dapat Dilakukan Management?

Melihat apa yang menjadi hasil dari survei yang dilakukan oleh PayScale, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan retensi pada karyawan-karyawannya.

  1. Membuat rumus kompensasi berbasis nilai secara umum.

Secara sederhana hal ini dapat digambarkan dengan memberikan kompensasi sesuai dengan ukuran yang dibuat dan diterapkan secara konsisten. Hal ini pun kemudian dapat dikemukakan secara terbuka mulai dari kisaran gaji dan alasan adanya angka yang diberikan.

  1. Berikan paket khusus pada para star.

Adanya rumus kompensasi bukan berarti menghilangkan adanya perlakukan khusus bagi para star sebab mereka haruslah mendapatkan penghargaan. Memang benar, penghargaan tidak harus berupa materi, namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa Anda harus mempertahankan orang-orang terbaik Anda.

Ruth Berliana/VMN/BL/Partner in Management and Technology Services, Vibiz Consulting Group