Menanggung 219 Juta Orang BPJS Kesehatan menjadi Program Asuransi Terbesar di Dunia

(Business Lounge Journal – News and Insight)

BPJS adalah program asuransi kesehatan terbesar di dunia yang meng-cover lebih dari 219 juta penduduk, demikian dikatakan Fachmi Idris selaku Direktur Utama BPJS Kesehatan dalam sebuah wawancara. Bayangkan saja, dalam satu hari, BPJS Kesehatan telah melayani 640.000 pemanfaatan layanan. Sebagai contoh, Fachmi Idris menyebutkan jumlah layanan di RS Cipto Mangunkusumo. “Contohnya di RS Cipto Mangunkusumo, BPJS Kesehatan itu melayani hampir 54.000 orang dalam sebulan. Kalau kita hitung rata-rata ada 20 hari kerja dalam sebulan, berarti hampir 3000 orang dilayani dalam sehari,” terang Fachmi Idris. “Kalau dalam satu hari dari 3000 orang yang dilayani itu tidak ada yang komplain, itu bukan berarti kita hebat. Itu adalah tugas kita. Tetapi kalau ada satu komplain, itu kita selesaikan,” lanjutnya.

Setiap persoalan akan dicari letak permasalahannya untuk diselesaikan. Ketika akses pengobatan ke rumah sakit dibuka, maka dikatakan pengguna layanan itu datang seperti ‘air bah’, sebab mereka yang selama ini sakit di rumah dan tidak berani ke rumah sakit, sekarang terbuka kesempatan untuk berobat ke rumah sakit. Sehingga begitu banyak pengguna layanan yang datang sehingga menimbulkan antrian. Namun Fachmi Idris menyatakan bahwa semakin hari, pelayanan yang BPJS Kesehatan berikan semakin baik. “Jadi salah besar kalau program ini dikatakan banyak negatifnya, justru coba cek, banyak sekali yang merasa terbantu. Bayangkan 640.000 pengguna per hari (di seluruh Indonesia) yang dilayani,” ujar Fachmi Idris hendak meluruskan kabar-kabar negatif yang banyak beredar selama ini. “Program yang besar, tentu akan banyak tantangan,” ujarnya lagi.

Lalu apakah dampak dari layanan program BPJS Kesehatan ini? Dalam 5 tahun berjalannya program ini, maka dampak yang terlihat ada pada usia produktif serta angka harapan hidup yang bertambah sekitar 2,9 tahun. Jika dihitung maka tentu saja akan mempengaruhi aktifitas ekonomi Indonesia. “Setiap pertambahan kepesertaan 1% JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) itu dapat meningkatkan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) kita sebesar satu juta rupiah,” demikian disampaikan pria yang juga berprofesi sebagai seorang dokter ini.

“Jadi jangan melihat hanya sisi teknis, bahwa kebetulan ada antrian yang seringkali dikeluhkan masyarakat, ini pasti kita perbaiki. Tetapi lihatlah juga manfaat yang diberikan, yang juga menyelamatkan dalam konteks lain secara ekonomi, yang menyelamatkan sekian banyak orang untuk tidak jatuh miskin karena sakit dan orang sudah miskin tidak terpuruk lagi lebih dalam karena sakit,”jelasnya kembali.

BPJS Kesehatan terus mengembangkan sistemnya sehingga di era digital sekarang ini telah mengembangkan sistem rujukan online yang disebut e-referral system. Sistem ini memungkinkan pengguna layanan tidak perlu datang dari satu fasilitas kesehatan tingkat pertama, baik itu puskesmas, dokter praktek perorangan atau dokter umum, klinik pratama, dengan membawa dokumen yang sering kali terbilang merepotkan. Namun, semua dapat dilakukan secara online. “Jika pelayanan tidak dapat diselesaikan pada layanan tingkat pertama, maka akan dirujuk ke secondary level, tidak harus serta merta ke rumah sakit yang top  referral. Pada layanan online itu akan diinfokan kapan pengguna layanan harus datang, sehingga antriannya ‘clear’. Namun jika di satu Rumah Sakit penuh, sistem akan otomatis merujuk ke rumah sakit yang lain,” demikian dijelaskan. Sistem ini membuat masyarakat tidak dapat memilih layanan rumah sakit berdasdarkan keinginannya. Hal ini disebabkan bahwa setiap rumah sakit sudah terakreditasi sehingga diharapkan tidak ada rumah sakit yang sangat padat dan tidak ada rumah sakit yang utilisasinya tidak optimal.

“Jadi di era digital ini, rujukan online akan menata semuanya yang penting msyarakat itu memahami, jika dia dirujuk pada jam 8 pagi untuk dilayani jam 5 sore, maka datanglah jam 4 sore,” demikian sistem yang diharapkan Fachmi Idris dapat meminimalkan antrian.

Ruth Berliana/VMN/BLJ