76 Tahun Voice of America di Indonesia

Saat itu, kita siaran dengan gelombang pendek, ditujukan langsung ke Eropa untuk memberikan informasi yang benar untuk melawan propaganda dari lawan saat itu, yaitu Jerman. Mulai saat itulah, VOA mulai menyiarkan informasi-informasi tentang kehidupan di Amerika, tentang situasi di Amerika, dan tentang situasi perang saat itu, sehingga di belahan Eropa sana masyarakat bisa menangkap informasi-informasi yang benar.

BL: Business Lounge Journal
AS: Agus Sunarto

BL: Bapak mungkin bisa menjelaskan sedikit tentang sejarah awalnya VOA seperti apa?

AS: Jadi VOA itu sebenarnya bermula ketika Perang Dunia kedua, saat itu tahun 1942. Amerika sedang ada dalam kondisi berperang di wilayah Pasifik dengan Jepang dan di Eropa Amerika berperang dengan NAZI. Saat itu, media elektronik Amerika masih sangat terbatas, tidak mempunyai suatu jaringan atau penyiaran yang bisa diandalkan. Karena dari sisi Jerman pada saat itu, mereka begitu memborbardir dengan informasi-informasi yang salah dengan propaganda-propaganda. Pada saat itulah, VOA muncul dengan beberapa orang yang pertama kali menyiarkan dari New York, Amerika, pada tahun 1942, yaitu sekitar bulan Februari. Hanya tanggalnya ini masih banyak diperdebatkan karena ini seperti sebuah gerakan penyiaran yang disiarkan dari New York. Entah itu di awal Februari, pertengahan, atau di akhir. Akhirnya, VOA itu menyatakan bahwa bulan Februari adalah bulan kelahiran VOA. Saat itu kita siaran dengan gelombang pendek, ditujukan langsung ke Eropa untuk memberikan informasi yang benar untuk melawan propaganda dari lawan saat itu, yaitu Jerman. Mulai saat itulah, VOA mulai menyiarkan informasi-informasi tentang kehidupan di Amerika, tentang situasi di Amerika, dan tentang situasi perang saat itu, sehingga di belahan Eropa sana masyarakat bisa menangkap informasi-informasi yang benar.

BL: Dengan shortwave radio ya?

VOA: Ya dengan shortwave radio dan itu terus berlangsung. Hingga perang dunia berakhir, VOA tetap ada dan saat itu mulai adanya polarisasi perang dingin antara blok Barat dan blok timur. Memang VOA bermula dari siaran radio yang dipancarkan langsung dari Amerika dengan gelombang pendek SW. Pada saat bersamaan dengan berdirinya VOA, tidak lama ada program siaran Indonesia. Waktu itu Indonesia belum merdeka, jadi siaran Indonesia itu disiarkan dengan bahasa Jawa dan bahasa Melayu. Jadi orang-orang Hindia Belanda yang ada di Amerika mereka menyiarkan dengan bahasa Melayu dan bahasa Jawa.

BL: Berita-berita seperti apa ya yang waktu itu disampaikan?

AS: Informasi tentang perang, informasi tentang kehidupan orang Amerika, tentang kebudayaan dan lain sebagainya. Nah ini terus berlanjut sampai perang dingin antara blok Barat dan blok Timur. VOA tetap menyiarkan tentang kehidupan, kebebasan berekspresi, demokrasi, dan lain sebagainya.

BL: Jadi waktu itu untuk meng-counter propaganda dari Jepang mungkin?

AS: Ya, bahkan pada saat itu di Indonesia, masyarakat dilarang mendengarkan siaran selain dari pemerintah Jepang. Saat itu beberapa informasi-informasi ditangkap orang Indonesia dengan shortwave secara langsung. Itulah permulaan program VOA Indonesia yang kemudian berkembang sampai era perang dingin. VOA juga berkiprah memberikan informasi tentang kehidupan, kebebasan, dan demokrasi di Amerika, termasuk juga hiburan. Jadi pada saat itu, ada program VOA jazz hour yang disenangi di seluruh dunia dan itu menjadi salah satu program favorit yang terus berkembang sampai perang dingin berakhir dengan bersatunya Jerman. Saat itu Presidennya adalah Ronald Reagen. VOA juga mulai memposisikan diri bahwa dengan kondisi yang ada saat itu, apakah masih relevan jika kita memberikan berita-berita atau informasi-informasi dengan kondisi yang sudah berbeda tentunya. Ternyata VOA terus berjalan karena VOA sejak Presiden Gerald Ford tahun 1976, mempunyai Piagam VOA atau VOA Chartered dengan 3 poin yang memberikan jaminan independency.

Point pertama adalah VOA memberikan informasi yang credible dan comprehensive. Point yang kedua, VOA itu tidak hanya menyuarakan satu golongan di Amerika, tetapi merupakan pandangan masyarakat Amerika secara keseluruhan, karena itu VOA memberikan porsi yang berimbang membuat berita yang berimbang.

Point yang ketiga intinya, VOA menyampaikan kebijakan-kebijakan Amerika secara komprehensif dan memberikan diskusi yang bertanggung jawab terhadap kebijakan tersebut. Tiga point ini yang menjadikan VOA itu memposisikan dirinya tidak partisan.

BL: Jadi kalau kita balik lagi ketika VOA pertama kali didengarkan oleh rakyat Indonesia, pada tahun 1942, secara technically kita sudah mendengar juga pada waktu itu, ya?

AS: Ya. Pada saat itu, siaran VOA disebarkan ke seluruh dunia dan juga sampai sekarang ini. Dengan teknologi saat itu dengan shortwave, orang Indonesia pun bisa menangkapnya tentunya dengan peralatan penerima radio tersebut yang pada saat itu sudah ada.  

Jadi kita terus mengikuti berita-berita yang disampaikan oleh VOA bukan sebagai pendapat salah satu kelompok atau pihak tertentu saja, atau bahkan pemerintah, tetapi sebagai Amerika secara keseluruhan. Itulah yang menjadi pondasi siaran VOA ke seluruh penjuru dunia.

BL: Saya mau tanya sedikit tentang masa perang dingin. Ssaya perhatikan ada beberapa kali VOA itu seakan mengikuti sebuah pattern, misalnya gerakan yang terjadi sekitar tahun 1950 sampai dengan 1980, tentang aktifitas VOA semasa perang dingin. Seperti sebuah pattern gerakan pada era perang dingin yang sepertinya mengikuti kebijakan luar negeri Amerika, misalnya  pada tahun 1952, VOA membangun relay dan itu bertujuan untuk menyiarkan berita-berita ke negara-negara Soviet dan semua orang-orang yang ada di tirai besi. Kemudian pada tahun 1980, waktu itu terjadi perang antara Soviet dan Afghanistan dan untuk pertama kalinya VOA menyiarkan berita dengan menggunakan Bahasa Pashto, bahasanya Afghanistan. Kita tahu pada tahun 1980 itu bertepatan dengan perang antara Soviet dan Afghanistan. Jadi kalau di lihat di sini sepertinya VOA bergerak mengikuti kebijakan luar negerinya Amerika. Benar seperti itu ya pada waktu perang dingin ya?

AS: Ya itu yang ada dalam VOA Charter, bahwa VOA menyiarkan kebijakan pemerintah Amerika secara komprehensif dan VOA memberikan sebuah diskusi yang bertanggung jawab atas kebijakan tersebut. Jadi VOA memberikan porsi itu secara lengkap karena kita menyiarkan tentang Amerika untuk diperdengarkan ke seluruh dunia. Pada saat perang dingin, kita menyiarkan situasi saat itu bagaimana posisi Amerika yang kita sampaikan ke seluruh penjuru dunia. Memang itulah ciri khas VOA. Sekarang ini, kita memiliki lebih kurang 40 – 50 bahasa atau 60 negara. Kita menyiarkan dalam 40-an bahasa tetapi karena beberapa negara itu mempunyai bahasa yang sama, katakanlah seperti Pakistan dan India yang sama-sama menggunakan bahasa Urdu, sehingga satu bahasa digunakan oleh dua negara. Kita menyampaikan dengan bahasa mereka sehingga lebih mudah disampaikan oleh orang–orang yang mempunai bahasa itu sendiri, bukan disampaikan oleh orang Amerika. Itulah ciri khas VOA. Jadi kita terus mengikuti berita-berita yang disampaikan oleh VOA bukan sebagai pendapat salah satu kelompok atau pihak tertentu saja, bahkan pemerintah, tetapi sebagai Amerika secara keseluruhan. Itulah yang menjadi pondasi siaran VOA ke seluruh penjuru dunia.

Misinya sebenarnya tetap, to connect and to inform people di seluruh dunia. Jadi mereka mendapatakan akses informasi dan mereka bebas untuk berhubungan melalui media VOA. Jadi tidak ada sekat-sekat informasi. Jadi kalau mereka ada di belahan dunia lain dan tidak mempunyai akses informasi yang bebas, dengan adanya VOA mereka bisa mengakses itu.

AS: VOA ini sebenarnya masih di bawah BBG (Broadcasting Board of Governor) tugasnya memberikan akses mendekatkan warga dunia infomasi memberikan kebebasa. Pada zaman perang dingin itu memang ada sebagian di belahan timur yang kesulitan untuk mengakses berita secara meluas. Di situlah VOA berperan untuk memberikan informasi-informasi yang benar. Jadi di VOA itu, ada penyiar yang mengatakan berita itu bisa buruk, berita itu bisa bagus, tetapi yang kita sampaikan adalah kebenaran. Apa pun itu beritanya, tetapi apa yang kita sampaikan itu kebenaran.

BL: Tetapi di masa sekarang ini, kalua kita lihat sudah banyak sekali Global News Outlet tidak hanya di Amerika, tetapi di seluruh dunia. Sudah sangat berkembang bagaimana VOA bisa tetap eksis di masa seperti ini bias tetap kompetitif dan bagaimana masa depannya seperti apa?

AS: Jadi gini, VOA itu memang unik. Jadi kita punya sasaran selain ke audiens langsung, kita juga bekerja sama dengan mitra-mitra kami yang kami sebut sebagai afiliasi. Kita tidak bergerak secara bisnis, tetapi VOA itu adalah sebuah lembaga penyiaran di Amerika yang tidak mendapatkan iklan, tidak di bayar dari iklan. Jadi kita bekerja sama dengan stasiun-stasiun local baik TV, maupun radio kita bekerja sama, mereka membutuhkan konten dan kita berikan konten secara gratis dan mereka menyiarkan. Itulah outlet-outlet kita dan mereka senang karena yang kita pertaruhkan itu adalah kredibilitas kita. Kita memberikan berita dan informasi itu secara akurat, secara comprehensive. Itu yang menjadi jaminan, bahwa masa depan VOA itu adalah di credibilitas kita itusendiri. Jadi mereka mau menyiarkan berita kita bukan karena dibayar tetapi karena konten kita yang benar. Jadi ke depan dengan adanya kemajuan teknologi tentunya kita harus beradaptasi dengan adanya internet orang begitu mudah mengakses informasi termasuk mengakses VOA. Kalau masyarakat dunia itu mudah melihat, mudah mengakses informasi seperti juga di Indonesia melalui internet dan VOA juga hadir di situ. Kita bias secara direct dari kantor kita di Amerika menggunakan internet. Bisa juga bekerja sama dengan stasiun radio-radio lokal, stasiun TV local, stasiun TV nasional, sesuai kebutuhan mereka dengan konten-konten yang kita berikan secara gratis.

BL: Sudah berapa banyak partner VOA di Indonesia?

AS: Di Indonesia sudah ada lebih dari 400 afilisasi, terdiri dari radio, TV, dan online. Jadi sekarang kita bergerak juga ke digital, ke website, kita juga ke media social supaya kita lebih mendekatkan masyarakat dunia dengan adanya VOA.

BL: Apakah pesan yang dibawa oleh VOA di masa ini tetap sama, seperti pertama kali VOA ada atau apakah sudah ada perubahan ke arah yang baru. Tadi Bapak katakan setelah selesai perang dingin ada pemikiran apakah kita harus ubah berita-berita kita, kalau sekarang bagaimana, apakah ada direction baru?

AS: Misinya sebenarnya tetap, to connect and to inform people di seluruh dunia. Jadi mereka mendapatakan akses informasi dan mereka bebas untuk berhubungan melalui media VOA. Jadi tidak ada sekat-sekat informasi. Jadi kalau mereka ada di belahan dunia lain dan tidak mempunyai akses informasi yang bebas, dengan adanya VOA mereka bisa mengakses itu.

BL: Message selain berita tentang Amerika, demokrasi, kebebasan, seperti itu ya?

AS: Betul. Nilai-nilai demokrasi, nilai-nilai kebebasan, lifestyle di Amerika juga kita disajikan dalam program-program infotainment, hiburan, dan lain sebagainya.

Michael Judah Sumbayak adalah pengajar di Vibiz LearningCenter (VbLC) untuk entrepreneurship dan branding. Seorang penggemar jas dan kopi hitam. Follow instagramnya di @michaeljudahsumbek