Sartoria Melina Napoli: Seni Leather Bespoke ala Napoli

 

(Business Lounge Journal – Entrepreneurial)

Ini adalah pertama kalinya Carmela dan Jolanda Caruso menginjakkan kakinya di Indonesia. Berkat upaya Archie Store, ibu dan anak yang memiliki bendera Sartoria Melina Napoli ini mengadakan Bespoke Leather Trunk Show yang bertempat di Archie Store pada 29 dan 30 April 2018 lalu.

Terbang dari Napoli, Italia, Carmela dan Jolanda Caruso membawa hasil karya seninya berupa blazer, blouse jacket, safari jacket, trench coat, atau reversible coat serta beberapa produk fashion kulit lainnya yang semuanya handmade. Wah, Anda akan tiada henti berdecak kagum memperhatikan detil jahitan tangan yang tampak begitu rapi dan teratur di sepanjang kerah, lengan, juga lubang kancing. Tingkat kesulitan yang sangat tinggi sebab tidak boleh ada kesalahan sama sekali. Kesalahan dalam menusukkan jarum hanya akan meninggalkan cacat yang tentu saja tidak dapat ditolerir. Inilah salah satu keunikan yang ditawarkan sang seniman. Wajar saja jika Jolanda berkata, “This is not job, this is an art, passion”. Setuju! Ini bukan hanya sebuah kegiatan bisnis semata, ini adalah hasil karya seni.

This is an art, this is passion

Sejak berusia 6 tahun, Carmela sudah memiliki mimpi dan uniknya, satu-satunya mimpi yang dimilikinya adalah menjadi seorang penjahit. Tidak menunggu lama, Carmela segera belajar menjahit dan hanya dalam waktu empat tahun, ia sudah bekerja pada penjahit di kotanya untuk memproduksi tapakaian wanita yang dipesan lebih dahulu. Tepat berusia 21 tahun, Carmela memutuskan untuk berhenti dan kemudian ia menjadi ibu dari dua anaknya, Luigi dan Jolanda.

Pada tahun 2006, Carmela membuat sesuatu yang benar-benar baru dan bernilai, yang kemudian diminta oleh banyak merek terkenal: sebuah jaket kulit yang sepenuhnya buatan tangan dan harus dipesan lebih dahulu. Seiring berjalannya waktu, tahun demi tahun, dia meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya dan mulai menawarkan berbagai macam style. Pakaian klasik dan paling populer yang ditawarkannya adalah jaket single-breasted dengan dua atau tiga kancing. Namun, ia juga membuat blouson, reversible coats, trench coats, dan double-breasted jackets, serta banyak model lainnya.

Sartoria Melina Napoli – Menjadi Berbeda dengan Nubuck

Pada tahun 2010, Carmela menciptakan mereknya sendiri, Melina Napoli, sebuah usaha bespoke leather milik keluarga yang berbasis di Sarno (sekitar 30 menit berkendara dari Naples). Carmela dan putrinya, Jolanda Caruso menggunakan beberapa jenis kulit dan suedes, namun yang paling populer adalah kulit sapi muda, seperti nubuck – kulit yang ringan dan sangat lembut. Tidak hanya ini terasa lembut di tangan namun teksturnya memang sangat halus. Selain itu Melina juga menggunakan kulit buaya dan burung unta nan eksotik dan tentu saja lebih mentereng.

Memang banyak yang memproduksi pakaian kulit, namun Sartoria Melina Napoli memilih untuk menjadi berbeda. “We are artisan,” demikian Jolanda menjelaskan. Mereka benar-benar ingin menciptakan yang berbeda untuk para pelanggannya dan para pelanggan pun dapat memesan pakaian kulitnya sesuai dengan keunikan mereka masing-masing, apakah itu pada jahitannya, garis, ataupun warnanya. Dihargai mulai dari € 2500, Sartoria Melina Napoli menyuguhkan produk pakaian yang tidak hanya berkualitas tinggi namun juga memiliki nilai seni.

Dalam setiap pakaiannya, Sartoria Melina Napoli pun membubuhkan benang berwarna merah pada setiap kancing terakhir pada lengan.

Menembus Pasar Indonesia

Indonesia bukanlah negara yang pertama yang dikunjungi Sartoria Melina Napoli sebab mereka telah lebih dahulu menembus pasar Korea Selatan, Filipina, Hongkong, China, Prancis, dan Jerman. Namun dua hari hadir di Archie Store, Carmela bersama dengan Jolanda begitu antusias memasuki pasar Indonesia. Menemui pelanggan Indonesia yang dikatakan Jolanda sebagai pelanggan yang ramah dan murah senyum, Sartoria Melina Napoli mulai menjalankan tahapan demi tahapan bagaimana selayaknya bespoke. Ada 3 tahapan yang dijelaskan Jolanda: pertama, Carmela mulai mengukur para pelanggannya. Kedua, Carmela akan membuat sebuah sample yang kemudian akan dibawanya pada kunjungannya ke Indonesia yang diperkirakan akan dilakukannya pada bulan September mendatang. Pada waktu itu semua sample akan dipaskan oleh para customer. Pada kunjungan yang kedua nanti, Jolanda pun berharap akan mendapatkan pelanggan-pelanggan yang baru. Ketiga, saat kembali ke Italia, workshop milik Carmela yang beranggotakan 5 orang itu akan membuat pola yang akan digunakan untuk memotong bahan kulit yang akan diubah menjadi pakaian sesuai dengan permintaan pelanggan.

Dibutuhkan kehati-hatian dalam memotong bahan dasar kulit sebab kulit sangat mudah meregang sehingga bagaikan memecahkan sebuah teka-teki bagaimana mengaplikasikan pola yang sudah dibuat pada potongan kulit yang warnanya belum tentu merata pada seluruh permukan.

Itulah sebabnya mereka yang ingin memiliki karya indah Carmela harus rela menanti 4 hingga 6 bulan untuk dapat mengenakannya.

Business Lounge Journal/Vibiz Media Network/BLJ