Knowing Millennial Demand vs HR Recruitment Strategy

(Business Lounge Journal – Human Resources)
Tidak dapat disangkal waktu berjalan terus dan perubahan demi perubahan terus terjadi. Demikian juga dalam hal perubahan kebutuhan perusahaan atas pemenuhan karyawan dalam korelasinya terhadap ketersediaan tenaga kerja di lapangan.

Kebutuhan karyawan di perusahaan selalu menuntut pemenuhan yang cepat, tepat, biaya seefektif mungkin, dan turn over yang rendah, tidak peduli apakah kondisi di lapangan berubah atau tidak. Hal yang penting, jika kebutuhan tersebut muncul, maka bagian SDM harus segera memenuhinya. Hal inilah yang seringkali menjadi masalah dan beban bagi team rekrutmen di divisi SDM dari tahun ke tahun pada sebagian perusahaan. Masalah ini jugalah yang menciptakan pertumbuhan perusahaan dan agen-agen rekrutmen semakin banyak dan berkembang.

Lalu bagaimana tim SDM menyikapi hal ini? Haruskah hal ini dianggap biasa dan menggilas fungsi rekrutmen SDM sehingga beberapa achievement SDM terhambat? Tidakkah lebih baik untuk mulai mengerti perlunya mengidentifikasikan apa yang sedang terjadi, apakah sumber masalahnya, dan apa solusi yang terbaik yang memungkinkan untuk dilakukan? Paling tidak kita mulai untuk mengamati tren sumber daya manusia era millenial ini seperti apa, apa dampak baik buruknya, dan pengaruh apa yang berhubungan dengan fungsi SDM serta perubahan apa yang harus kita lakukan.

Pada kesempatan ini, penulis ingin memberikan beberapa pemikiran yang dapat digali dan dikembangkan lebih luas lagi jika proses pemahaman millenial ini ingin kita coba pahami:

1. Apakah kecenderungan impian tenaga kerja saat ini terhadap bisnis atau model perusahaan?
2. Bagaimana pandangan publik terhadap brand atau jenis bisnis yang kita miliki saat ini?
3. Bagaimana perkiraan bisnis kita kedepannya, apakah akan diperlukan lebih banyak tenaga kerja baru untuk pengembangan bisnis atau tidak?
4. Apa kendala SDM dalam melakukan proses rekrutmen saat ini?
5. Perlukan dilakukan survei minat tenaga kerja di lapangan terhadap jenis bisnis yang ada di perusahaan?

Dengan beberapa pertanyaan pemikiran ini, barangkali kita akan menemukan banyak hal baru yang ternyata sangat perlu untuk kita koreksi atau perlu segera kita lakukan agar dapat berada di posisi yang strategis atau diminati oleh pencari kerja sehingga kesulitan proses rekrutmen sedikit banyaknya telah kita antisipasi lebih awal. Bahkan tidak mustahil kita akan dapat mencari tahu lebih banyak hal lagi yang terkait dengan target pencapaian/goal yang harus kita kerjakan.

Tambahan lain yang dapat disampaikan penulis adalah perlu sekali dilakukan komunikasi dengan lebih banyak orang yang memiliki minat dan pengalaman di berbagai bidang pekerjaan, tidak mesti hanya yang sama dengan bisnis perusahaan kita. Semakin banyak kita mendapatkan informasi terkait perkembangan bisnis dan pola pencari kerja saat ini maka semakin jitu strategi rekrutmen yang kita akan kita ciptakan dan kerjakan.

Semoga artikel ini dapat memicu kita semua untuk mulai bergerak dan menjadi dinamis dalam mengamati fungsi-fungsi SDM khususnya dalam mengembangkan strategi rekrutmen ini.

Melva Emsy Simalango/VMN/BL/Partner in Management and Technology Services, Vibiz Consulting Group