Diabetes Tanpa Obat?

Hand and Diabetic Cover

(Business Lounge Journal – Medicine) Hampir semua pasien diabetes yang saya tangani mengeluh dan bertanya, “Apakah saya harus seumur hidup minum obat diabetes ini, Dok?” Beberapa pasien bahkan sudah menggunakan insulin suntik dan sudah mahir menyuntik sendiri insulin mereka. Rasanya kasihan melihat pasien yang rata-rata berusia senja namun harus tergantung pada obat-obatan. Apakah benar pasien diabetes tidak bisa lepas dari obat?

University of Alabama di Birmingham, Profesor of Nutrition, Barbara Gower, Ph.D., baru-baru ini melakukan penelitian tentang komposisi diet dan risiko penyakit. Ia mengatakan bahwa diabetes tipe 2 dapat dicegah dan dikembalikan menjadi normal dengan diet pembatasan karbohidrat. Perlu Anda ketahui bahwa diabetes tipe 2 adalah diabetes yang muncul akibat pola makan gula/karbohidrat yang  berlebih dan hal ini merupakan proses menahun.

Diabetes tipe 2 ternyata dapat dikelola dengan diet saja dalam banyak kasus, namun rata-rata pasien diberitahu untuk terus minum obat diabetes seumur hidupnya. Sebuah klinik di Birmingham memperlakukan penderita diabetes dengan diet yang secara dramatis mengurangi karbohidrat. Hasilnya ternyata dalam kebanyakan kasus pasien dapat menghilangkan semua obat diabetes.

Namun, jika pasien tidak makan karbohidrat, mereka tidak harus menggunakan obat-obatan. Saya menggunakan analogi ‘rokok’. Kita tahu bahwa merokok itu buruk, jadi para dokter akan mengatakan kepada pasiennya untuk tidak merokok. Mengapa kita tidak melakukan hal yang sama dengan gula dan tepung olahan?

Prof. Barbara Gower mengatakan, “Kedokteran konvensional menyarankan untuk penderita diabetes tetap makan karbohidrat kemudian menyuntikkan insulin – atau minum obat diabetes lainnya. Obat-obatan diabetes memang diperlukan karena diabetes adalah penyakit intoleransi karbohidrat. Namun, jika pasien tidak makan karbohidrat, mereka tidak harus menggunakan obat-obatan. Saya menggunakan analogi ‘rokok’. Kita tahu bahwa merokok itu buruk, jadi para dokter akan mengatakan kepada pasiennya untuk tidak merokok. Mengapa kita tidak melakukan hal yang sama dengan gula dan tepung olahan? Alasan orang selama ini  adalah bahwa ‘orang tidak bisa berhenti makan gula dan tepung.’ Dengan analogi yang sama, kita bisa berkata, ‘orang tidak bisa berhenti merokok’.”

Jadi menurut Prof. Barbara Gower, kita perlu mengobati diabetes seperti mengobati kanker paru-paru dan penyakit ini dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup yaitu tidak merokok dan tidak menjadi perokok pasif tentunya.

Lalu, bagaimana kesimpulannya? Untuk terapi jangka panjang bagi penderita diabetes tipe 2 disarankan dapat dikelola dengan diet saja yaitu dengan cara makan sesedikit mungkin karbohidrat sepanjang waktu. Perhatikan! Bukan hanya mengurangi yang manis-manis atau gula murni, tetapi KARBOHIDRAT! Di Birmingham, para dokter mengajarkan pasien untuk melakukannya dan semua orang menyukainya.”

Perhatikan! Bukan hanya mengurangi yang manis-manis atau gula murni, tetapi KARBOHIDRAT!

Perlu diketahui, bahwa karbohidrat bukanlah nutrisi penting bagi tubuh manusia. Dengan instruksi yang tepat, pasien dapat menyesuaikan diet mereka untuk meminimalkan kadar gula darah mereka. Duh, rasanya tidak sabar untuk memberitahukan semua pasien saya bahwa mereka tidak perlu lagi tergantung pada obat-obat diabetes mereka seumur hidup. Ini kabar gembira bukan?

Kembali pada rakyat Indonesia yang memiliki budaya makan nasi. Kira-kira sanggupkah untuk menjalankan diet karbohidrat ini? Mungkin berat pada awalnya, namun lama-lama pasti biasa karena tubuh kita punya kemampuan untuk beradaptasi. Selanjutnya terserah pada para pasien, pilih obat atau pilih diet, Selamat hidup bebas dari obat!

dr. Vera Herlina adalah seorang dokter sekaligus master di bidang management. Seorang penyuka traveling yang selalu mengambil inspirasi dari setiap journey untuk memperkaya wawasan.