Menjadi Smart dalam Berkomunikasi

Smart Communication Cover

(Business Lounge Journal – General Management) Tidak semua mereka yang terjun ke dunia bisnis sebenarnya pandai berbicara atau suka banyak bicara. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa pada saat Anda memutuskan untuk berkecimpung di dunia bisnis, maka tidak bisa tidak, Anda harus mulai memiliki keterampilan berbicara.

Apalagi jika Anda masih dalam tahap melakukan networking. Sangat penting untuk memastikan lawan bicara Anda mendapatkan kesan bahwa Anda adalah orang yang cukup smart untuk menjadi seorang partner bisnis. Lalu bagaimana jika Anda masih saja harus menyusun kata-kata sebelum mengadakan pertemuan bisnis untuk membantu Anda memulai pembicaraan dengan percaya diri? Atau bagaimana jika Anda sering kali kesulitan melakukan eye contact dengan lawan bicara Anda dan cenderung bersikap “salah tingkah”?

Ya, sudah tentu Anda membutuhkan latihan untuk dapat berkomunikasi dengan baik sebab komunikasi adalah sesuatu yang dapat dipelajari dan dilatih.

4 Tipe Speaker

Coba sejenak Anda identifikasi, tipe apakah Anda sebenarnya. Dari ke-4 tipe di atas, sudah dapat dipastikan bahwa tipe ke-4 menjadi impian banyak orang. Sebab sudah pasti Anda akan sangat berharap dapat meyakinkan lawan bicara Anda sehingga terbukalah kesempatan berbisnis atau dengan kepiawaian Anda berkomunikasi maka mendatangkan pelanggan-pelanggan baru.

Tipe Eloquent sudah pasti akan memberi kesan smart terlepas dari apakah memang benar mereka memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Sedangkan seorang ilmuwan yang termasuk tipe coherent belum tentu dapat langsung menarik perhatian lawan bicaranya dengan kecerdasan yang dimilikinya.

Lalu bagaimanakah jika pada kenyataannya Anda bukan termasuk tipe ke-4? Jangan kuatir, sebab kabar baik bagi Anda bahwa tipe ini dapat Anda pelajari. Hal pertama yang harus segera Anda lakukan adalah mengubah gesture Anda.

body languange iconMengubah Gesture

Saya yakin bahwa Anda akan merasa kurang nyaman untuk berbicara dengan mereka yang cenderung menghindar untuk melakukan kontak mata dengan Anda atau mereka yang selalu menggoyangkan kaki atau meremas-meremas tangannya. Anda akan menangkap bahwa lawan bicara Anda bukanlah seseorang yang cukup memiliki kepercayaan diri. Lalu apakah Anda akan mempercayakan bisnis Anda pada seorang yang tidak percaya diri? Saya yakin bahwa Anda tidak akan melakukan hal tersebut.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bahasa tubuh yang Anda bawakan yang akan memberikan kesan pertama dan yang akan terus diingat oleh lawan bicara Anda. Karena itu mulai dari kepala, mata, posisi tubuh, tangan, hingga kaki, semuanya harus Anda latih tiap-tiap hari.

Kepala dan mata

  • Tegakkan kepala Anda dan jangan menunduk. Jaga dagu Anda untuk sedikit terangkat. Sedikit saja! Terlalu mendongak pun hanya akan menimbulkan kesan pongah. Tetapi jika Anda dapat memposisikannya dengan tepat, hal ini akan memberikan kesan bahwa Anda adalah seorang yang bersemangat, percaya diri, dan berantusias.
  • Anda dapat sekali-kali mengangguk untuk menekankan bahwa Anda mengerti apa yang dimaksudkan lawan bicara Anda. Tetapi jangan terlalu berlebihan.
  • Lakukan kontak mata (eye contact) sebagai tanda bahwa Anda menunjukkan perhatian. Tetapi penting untuk dipahami bahwa melakukan kontak mata tidak sama dengan menatap lawan bicara Anda secara terus menerus, hal ini hanya membuatnya merasa tidak nyaman. Sedangkan tidak berani melakukan kontak mata atau membiarkan tatapan Anda mengembara ke seluruh ruangan juga memberikan kesan bahwa Anda tidak fokus kepada lawan bicara Anda dan hak ini sama dengan Anda tidak menghormati lawan bicara Anda.
  • Jangan terbiasa untuk melirik ketika Anda sedang berbicara, hal ini memberikan kesan yang kurang baik. Bagi beberapa orang, saat ia sedang berupaya berpikir maka mereka dapat melakukan hal-hal yang tidak biasa, misalnya melempar pandangan ke atas, melihat ke bawah, dan sebagainya. Hindarilah hal tersebut.

Posisi tubuh

  • Jika Anda berbincang sambil berdiri, maka pastikanlah punggung Anda tetap lurus dan tidak membungkuk yang dapat memberikan kesan bahwa Anda kurang percaya diri.
  • Jika Anda berbincang sambil duduk, maka duduklah dengan punggung lurus namun tetaplah rileks sehingga Anda tetap terlihat nyaman dan tidak kaku.
  • Condongkanlah tubuh Anda sedikit ke depan untuk memberikan kesan bahwa Anda berminat dalam pembicaraan itu. Tetapi penting untuk diingat, mencodongkan tubuh sedikit ke depan bukan berarti Anda akan berdiri terlalu dekat dengan lawan bicara Anda. Sebab hal ini hanya akan memberikan kesan bahwa Anda tidak menghormati privasi lawan bicara Anda. Jadi seberapa dekat Anda dapat berdiri? Tidak kurang dari dua langkah.

Tangan dan kaki

  • Jangan silangkan kedua tangan Anda pada dada yang hanya akan menimbulkan sombong.
  • Berikan sedikit jarak pada kedua kaki Anda dan Anda akan terlihat semakin percaya diri.
  • Namun Anda dapat menggerakkan tangan Anda untuk memberikan penekanan-penekanan pada poin-poin penting. Jangan lakukan gerakan-gerakan tangan yang tidak penting seperti memutar-mutarkan pulpen, mengetuk-ngetuk gelas, menggaruk-garuk, dan sebagainya. Hal ini hanya akan mengganggu konsentrasi lawan bicara Anda.

Bahasa dan Intonintonasi iconasi

Berbicara sebenarnya hampir sama dengan bernyanyi, sebab Anda harus me-lagu-kan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan Anda sehingga memberi kesan yang sesuai dengan apa yang Anda inginkan. Beberapa hal yang juga harus perhatikan, adalah:

  • Hindari untuk berbicara tanpa henti, ini akan sangat membosankan. Berhentilah sejenak untuk menarik perhatian lawan bicara Anda. Tidak masalah jika Anda terlihat sejenak berpikir sebab demikianlah seharusnya. Pikirkan sejenak apa yang hendak Anda katakan dan pilihlah kata-kata yang tepat.
  • Jangan berbicara terlalu keras hingga dapat mengganggu orang lain yang tidak ada kaitannya dengan pembicaraan Anda. Tidak usah ragu untuk bertanya kepada mereka yang duduk atau berdiri paling jauh bahwa apakah mereka mendengar suara Anda atau tidak. Jangan mencoba berteriak untuk memastikan semua orang dalam ruangan dapat mendengarkan suara Anda, melainkan cobalah untuk mendekat atau meminta pengeras suara.
  • Apakah Anda berpikir jika Anda menggunakan kata-kata yang “sulit” akan memberikan kesan smart? Tidak juga! Kebalikannya hal ini malah dapat membuat Anda terkesan sombong. Coba perhatikan siapa yang akan menjadi lawan bicara Anda dan sesuaikanlah pemilihan kata yang dapat Anda lakukan.
  • Berbicaralah dengan ekspresi. Seperti telah dikatakan di atas, bahwa berbicara hampir sama dengan bernyanyi, maka berbicaralah dengan kecepatan yang berbeda-beda sehingga Anda tidak terdengar monoton. Anda dapat berbicara lebih cepat saat Anda sedang menjelaskan sebuah latar belakang atau menyimpulkan sesuatu. Tetapi ketika Anda sedang menjelaskan sebuah konsep yang baru, maka lakukanlah dengan lebih lambat untuk memberikan kesempatan bagi lawan bicara Anda memahami apa yang Anda maksudkan.

smart iconMencari Kesempatan untuk Terlihat Cerdas

Menjadi yang pertama untuk berbicara bukanlah jaminan bagaimana Anda akan terlihat cerdas. Berupaya untuk memimpin jalannya pembicaraan juga bukanlah jaminan. Apalagi berupaya mengambil alih pembicaraan, alih-alih terlihat cerdas, hal ini dapat menjadi sangat menyebalkan. Terutama saat topik pembicaraan yang Anda lemparkan tidak sesuai dengan topik yang sedang “hot”dibicarakan saat itu.

Namun bagaimana jika Anda belum memiliki kesempatan untuk berbicara? Ya, untuk memberi kesan cerdas, Anda memang harus berbicara, tidak ada pilihan lain. Karena itu, fokuslah pada hal-hal yang Anda kuasai. Hal itu berarti Anda memang harus terus mengikuti jalannya pembicaraan, saat Anda mengetahui poin yang sedang dibicarakan, maka jangan lewatkan. Tidak masalah jika Anda jika Anda harus berpikir sejenak untuk memilih kata-kata yang tepat. Hal yang perlu Anda siasati adalah untuk bagaimana dapat menjadi bagian dari diskusi yang sedang berlangsung dan kehadiran Anda disadari oleh yang lainnya.

ruth_revisiRuth Berliana/VMN/BL/MP Human Capital Development Division, Vibiz Consulting, Vibiz Consulting Group